Dasar Dasar Ultrasonografi

 

Dasar Dasar Ultrasonografi

Eka Satrio Putra

 

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi Point-Of-Care Ultrasound (POCUS) telah berkembang pesat dalam bidang emergensi dan perawatan pasien kritis. POCUS memiliki keunggulan karena cepat dan non invasif, murah, dan mudah. Selain itu, penggunaan USG memberikan keuntungan untuk dapat memvisualisasikan sesuatu dengan focus dan tertarget, real time, dan dapat menggambarkan keadaan struktur yang penting seperti pembuluh darah, saraf, maupun keadaan struktur organ seperti paru, ruang jantung, dan keadaan ruang lain sehingga meningkatkan kecepatan dan keamaan saat melakukan suatu prosedur.1

Mempelajari ultrasonografi (USG) pada pelayanan pasien kritis maupun gawat darurat, selain didasari dengan pengetahuan dasar mikroanatomi yang baik, haruslah diimbangi pula dengan dasar USG yang baik.

 

Echogenisitas

Echogenisitas merupakan kemampuan suatu jaringan untuk mentransmisikan jaringan ultrasound. Terdapat 3 struktur berdasarkan echogenisitasnya:

-        Anechoic: struktur yang tidak merefleksikan kembali gelombang, warna hitam (misal liquid-filled like structure, kista, pembuluh darah, empedu, ascites)

-        Hipoechoic: struktur yang merefleksikan sedikit gelombang, warna abu-abu (misal: area nekrosis, nodus limfe)

-        Hiperechoic: struktur yang memantulkan seluruh gelombang, warna putih/terang

-        Isoechoic: struktur tertentu memantlkan gelombang ke struktur lain di USG.2



 

Gambar 1. Echogenisitas dan interpretasinya1

Gerakan pada USG

Selain struktur statis, USG digunakan untuk melihat struktur yang dinamis. Terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan pada USG:

-        Akinetik: struktur yang harusnya bergerak, namun tidak bergerak (misal dinding inferior pada infark miokard inferior)2,3

-        Hipokinetik: Gerakan lebih lambat dari seharusnya

-        Diskinetik: Struktur yang bergerak berlawanan seharusnya (misal pada septum intraventricular pada emboli pulmo massif)

-        Hiperkinetik: struktur yang bergerak lebih banyak disbanding seharusnya (ventrikel kiri pada pasien dengan syok hipovolemik fase awal)

 

Transducer USG

-        Probe Linear: transducer dengan frekuensi tinggi, dengan resolusi superfisial yang baik (saraf, otot, pembuluh darah, tiroid, payudara, testis), baik untuk guiding

-        Probe curvilinear: frekuensi rendah, resolusi superfisial dan kedalaman yang baik (pasien dengan BMI tinggi)

-        Probe phased array: frekuensi rendah. Ideal untuk echocardiography.2,3

 


Gambar 2. Macam transducer dan fungsinya2

 

 

Mode

-        A mode: amplitude mode

Digunakan untuk melihat pergeseran struktur. Misalnya pada oftalmologi: panjang axial mata.

-        B mode: brightness mode

Menghasilkan gambar 2D yang menunjukkan perbedaan impedance dan perbedaan kedalaman

-        M mode: motion mode

Berubah seiring waktu seiring dengan perubahan gelombang USG. Biasanya digunakan pada asesmen otot jantung, katup jantung, maupun pengukuran IVC3,4

 

Prinsip Dasar Pemeriksaan USG

Mode yang paling sering digunakan pada USG adalah Doppler. Efek Doppler (atau Geser Doppler) digunakan untuk mengevaluasi gerakan menuju atau menjauhi probe/transduser ultrasound. Aplikasi ultrasound Doppler yang paling umum yang kita pikirkan adalah mendeteksi pergerakan darah, tetapi kita juga dapat menggunakan Doppler pada ultrasound untuk mengevaluasi gerakan jaringan dan otot.1,4


 

                    Gambar 3. Persamaan Doppler

 

Berdasarkan persamaan tersebut, Dopller berkaitan dengan 2 hal:

1.     Kecepatan sel darah

2.     Sudut insonansi




Berikut adalah gambar yang menjelaskan bagaimana Doppler digunakan dan bagaimana sudut insonasi sangat penting dalam apa yang akan dideteksi oleh transduser sebagai jumlah aliran/gerakan. Untuk jenis Doppler apa pun, jika ingin aliran/gerakan bergerak langsung menuju probe (nol derajat). Ketika mendekati sudut 90 derajat, tidak akan ada aliran yang terdeteksi oleh mesin ultrasound.2,5

 

Gambar 4. Persamaan Doppler dan penerapan klinisnya6

 

Hal ini menjadikan teknik Doppler yang baik adalah menempatkan probe, separalel mungkin. Sudut 25-30 derajat akan menjadikan pengukuran bias.

 

Color Doppler

Mode Doppler yang paling umum yang akan Anda gunakan adalah Doppler warna. Mode ini memungkinkan Anda melihat pergerakan darah dalam arteri dan vena dengan pola biru dan merah pada layar ultrasound. aliran warna merah berarti menuju probe, biru menjauhi probe


Gambar 5. Color Doppler dan alirannya




















Daftar Pustaka

1.           Fan, X., Bian, Y., Wang, G., Liu, W., Gao, L., Yuan, Q., Wei, S., Xu, F., Chen, Y., Trends in point-of-care ultrasound protocols in the emergency department and intensive care unit: a review. Emergency and Critical Care Medicine 3(2):p 64-69, June 2023. | DOI: 10.1097/EC9.0000000000000066

2.           Walden, A., Campbell, A., Miller, A., & Wise, M. (2022). Ultrasound in the critically ill: A practical guide. Cham, Switzerland: Springer.

3.           Ihnatsenka B, Boezaart AP. Ultrasound: Basic understanding and learning the language. Int J Shoulder Surg. 2010 Jul;4(3):55-62. doi: 10.4103/0973-6042.76960. PMID: 21472065; PMCID: PMC3063344.

4.           Notice. Levitov A.B., & Mayo P.H., & Slonim A.D.(Eds.), (2013). Critical Care Ultrasonography, Second Edition. McGraw Hill. https://accessanesthesiology.mhmedical.com/content.aspx?bookid=1115&sectionid=62617383

5.           Guevarra KP: Lung Ultrasound in Respiratory Failure and Pneumonia. In: Jankowich M, Gartman E, editor(s). Ultrasound in the Intensive Care Unit. New York, NY: Springer New York; 2015. p. 191–206

6.           POCUS 101. Basic Principles of Ultrasound Physics and Artifacts Made Easy - POCUS 101. (n.d.). https://www.pocus101.com/basic-principles-of-ultrasound-physics-and-artifacts-made-easy/#Ultrasound_Doppler_Made_Easy

 

 

 

 

 

Komentar